21.1. Sistem Informasi Akuntansi . Pengertian Sering dikatakan bahwa akuntansi adalah bahasa dunia bisnis dan Sistem Informasi Akuntansi adalah kecerdasan dari bahasa tersebut. Karena SIA mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses akuntansi dan data lain untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan. 1PERAN AKUNTANSI DALAM OPERASI BISNIS Halizah Irfani dan Muhammad Dahria ABSTRAK Akuntansi sanagt diperlukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan unt Author: Sudirman Kurnia. 56 downloads 212 Views 346KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. BAB 1 AKUNTANSI DAN OPERASI BISNIS . Akuntansiadalah bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi atau Pengertian dan Klasifikasi Aktiva Tetap Akuntansi merupakan suatu sistem pengukuran dan pengkomunikasian untuk menyediakan informasi bagi suatu unit organisasi dalam membantu pihak-pihak yang berkepentingan membuat pertimbangan dan keputusan yang beralasan Akuntansisebagai otak organisasi, bahasa bisnis, dan bahasa pubik dapat memberi banyak informasi memahami akuntansi Bagi sebagian masyarakat pelaku bisnis dan mahasiswa menganggap bahwa akuntansi bukan merupakan suatu hal yang mudah untuk dipelajari.Untuk dapat berbahasa bisnis dengan baik, maka baik pelaku bisnis maupun mahasiswa harus View UNILA 22 at Lampung University. PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntansi sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi c5WA3. 4 Alasan Mengapa Warren Buffett Menyebut Akuntansi Sebagai Bahasa Bisnis Akuntansi disebut juga sebagai bahasa bisnis karena merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya sebagai bahan analisa bisnis yang sedang kita jalankan. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan yang kita ambil, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan. Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Posisi Keuangan/Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aset, hutang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena laporan disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut. Laporan Laba Rugi Komprehensif, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan rugi yang dialami. Laporan Perubahan Ekuitas, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu. Laporan Arus Kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk likuiditas dan solvabilitas dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang. Catatan atas laporan keuangan, merupakan daftar rincian secara jelas yang ada di dalam laporan keuangan yang berfungsi sebagai penjelasan mengenai rincian sebuah akun dalam laporan keuangan secara rinci. Baca juga Cara Menyusun Laporan Keuangan Usaha Cara Menyusun Arus Kas 18-09-2017 1247 tata604 memberi reputasi Terangkan bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis! Jawab Akuntansi merupakan bahasa bisnis karena akuntansi merupakan satu-satunya alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukan. Dengan melihat keuangan dapat diketahui kondisi perusahaan secara menyeluruh. Semakin baik kita mengerti isi dari bahasa tersebut, semakin baik pula keputusan yang dapat diambil dalam suatu bisnis. - Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat Pertanyaan terangkan bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis? Jawaban Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan. Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca,laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Jawaban alternative lainnya Akuntansi merupakan bahasa bisnis karena akuntansi merupakan satu-satunya alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukan. Dengan melihat keuangan dapat diketahui kondisi perusahaan secara menyeluruh. Semakin baik kita mengerti isi dari bahasa tersebut, semakin baik pula keputusan yang dapat diambil dalam suatu bisnis. Jawaban lainnya Akuntansi disebut juga sebagai bahasa bisnis karena merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya sebagai bahan analisa bisnis yang sedang kita jalankan. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan yang kita ambil, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan. Demikian jawaban untuk Pertanyaan “Terangkan Bahwa Akuntansi Merupakan Bahasa Bisnis”. Jika kamu merasa mempunyai jawaban yang lebih tepat, kamu bisa melakukan jawaban pada kolom komentar dibawah ini. 0% found this document useful 0 votes11K views1 pageCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes11K views1 pageAkuntansi Disebut Sebagai Bahasa Bisnis Karena Merupakan Suatu Alat Untuk Menyampaikan Informasi Keuangan Kepada PihakJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. BAB1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan bahasa bisnis Bloomfield, 2008, akuntansi sebagai bentuk komurukasi antara entitas organisasi dengan pihak yang berkepentingan Chambers 1952 dalam Lee 1982. Akuntansi menyediakan informasi keuangan bagi para pemangku kepentingan yang digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. Transaksi bisrJs semakin berkembang pesat, batas wilayah negara semakin tidak kentara, transaksi e-commerce membuat transaksi global semakin mudah. Perkembangan transaksi bisnis ini membuat akuntansi juga harus berbenah, akuntansi dituntut untuk bisa melaporkan informasi keuangan yang bisa dibaca secara global sehingga dibutuh..lcan standar akuntansi global. Kebutuhan akan akuntansi global ini direspon oleh International Accounting Standards Board IASB yang merupakan lembaga internasional yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar pelaporan keuangan internasional lniemational Financial Reporting Standards/IFRS. IASB dulunya bemama IASC yang dibentuk. pada tahun 1973 yang dahulu menerbitkan lnternationa? Accounting Standards lAS. Diharapkan dengan adanya IFRS ini maka akan terdapat keseragama.~ pelaporan keuangan global yang merupakan tujuan pertemuan G20 di kota London, Inggris. IFRS yang dibuat oleh IASB tersebut kemudian diadopsi oleh berbagai negara di dunia, tercatat lebih dari 100 negara 1 2 yang telah mengadopsi IFRS Cahyonowati dan Ratmono, 2012. Indonesia sebagai negara anggota G20 juga mengadopsi IFRS tersebut sebagai standar akuntansi keuangan di Indonesia. Proses adopsi IFRS di Indonesia dimulai pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 proses adopsi terus berjalan, dan IFRS telah diadopsi dan ditcrapkan penuh pada tahun 2012. Proses adopsi telah dilakukan akan tetapi masih terdapat pertanyaan tentang apakah penting IFRS diadopsi di Indonesia, meskipun diharapkan dengan adanya IFRS akan menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi. Secara umum terdapat dua standar akuntansi yang digunakan secara luas yaitu standar akuntansi keuangan IFRS yang cenderung principles based dan standar akuntansi GAAP yang cenderung rules based. Principles based da11 rules based merupakan karakteristik dalam standar akuntansi keuangan IFRS dan Beberapa penelitian tentang standar akuntansi yang principles based atau rules based diantaranya dilakukan oleh Schipper 2003, Nelson 2003, Shortridge dan Mark 2004, Nobes 2003, dan AAA Financial Accounting Standards Committee 2003. IFRS yang principles based dipandang meningkatkan kualitas infom1asi laporan keuangan value relevance. Dil1arapkan dengan menerapkan IFRS maka value relevance infonnasi akuntansi semakin meningkat. Penerapan IFRS dapat meningkatkan kualitas infonnasi seperti daya banding dan transparansi laporan keuangan yang diharapkan dapat mengurangi biaya modal bagi perusahaan Annstrong eta/., 2010. 3 IFRS dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi karena penggunaan fair value lebih dapat merefleksikan kondisi ekonomik perusahaan Barth et al., 2008. Zeghal et al. 2012 dan Chua et al. 2012 juga menemukan bahwa penerapan IFRS dapat meningkatkan value relevance dan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Capkun et al. 2007, Liu dan Liu 2007, dan Kargin 2013 juga memberilr..an atas adopsi IFRS dengan bahwa penggunaan IFRS lebih memiliki value relevance dibandingkan sebelum penggunaan IFRS. Meski demikian, juga -terdapat penelitian yang menunjukkan hasil yang sebaliknya sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Callao et al. 2007, Christensen et al. 2008, Paananen dan Lin 2009, Outa 2011 serta Karampinis dan Hevas 2011 , Murwaningsari 2011 , yang menunjukkan bukti empiris yang bertentangan bahwa ada signifikan dalam value relevance setelah adopsi IFRS. Dimitropaulos et al. 20 13 menemukan terjadi peningkatan kualitas informasi yang dibuat berdasarkan standar yang principles based dengan mengukur value relevance dari informasi tersebut. Penelitian tentang efek pengimplementasian IFRS di Indonesia masih sangat terbatas. Rohmah dan Yuni 2013 menyimpulkan bahwa kualitas informasi yang diproksikan dengan relevansi nilai meningkat setelah mengimplementasian IFRS, hal yang sama juga ditemukan oleh Suprihatin dan Tresnaningsih 2013 yang bahwa pada awal adopsi IFRS laba perlembar saham mengalami peningkatan dalam relevansi nilai sedangkan nilai buku ekuitas meningkat. Tetapi setelah mengimpelementasikan IFRS 4 berjalan beberapa waktu, relevansi nilai untuk laba perlembar saham dan nilai buku ekuitas sama-sama meningkat. Lestari dan Tomomi 2014 menemukan bahwa nilai informasi akuntansi meningkat setelah perubahan standar akuntansi. Geraldina 20 14 yang melakukan studi dengan sampel perusahaan perbankan menyimpulkan bahwa current earnings bank dapat memprediksi future earnings bank semakin meningkat setelah adopsi PSAK 50&55. Oktavia dan Sylvia 2014 menyatakan bahwa perusahaan keuangan yang menggunakan derivatif keuangan dapat meningkatkan ERC, namun tidak meningkatkan FERC. Setelah menerapkan PSAK 50&55 maka relevansi nilai dari nilai wajar derivatif keuangan meningkat. Penelitian atas adopsi PSAK 30 yang dilakukan oleh Sitopu dan Ratna 20 14 juga memmjukkan bahwa kualitas informasi semakin meningkat setelah adopsi IFRS. Berbeda dengan penelitian diatas, Cahyonowati dan Ratmono 2012 menyatakan bahwa aplikasi standar berbasis IFRS di Indonesia belum dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi yang diproksikan dengan relevansi nilai. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyonowati dan Ratmono 2012 di Indonesia bertujuan untuk menguji pengaruh adopsi IFRS terhadap kualitas informasi akuntansi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan relevansi nilai informasi akuntansi secara keseluruhan seteiah periode adopsi IFRS. 5 Penelitian ini mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Cahyonowati dan Ratmono 2012 dimana keterbatasan pada penelitiannya adalah tidak menggunakan data tahun 2013 dan menggunakan data berbagai jenis industri, dalam penelitian ini keterbatasan pada penelitian terdahulu telah dieliminasi karena penelitian ini menggunakan data tahun 2013 sekaligus juga menggunakan data tahun 2007 sehingga data yang digunakan adalah tahun 2007-2013. Tahun 2007 digunakan dengan pertimbangan bahwa tahun 2007 adalah periode sebelum adopsi dan tahun 2013 adalah setahun setelah Indonesia mengadopsi dan mengimpclementasikan IFRS secara penuh. Penelitian ini penting dilakukan untuk memberikan informasi bagi regulator akuntansi di Indonesia tentang sejauh mana manfaat adopsi IFRS dalam peningkatan informasi akuntansi, karena sampai saat ini isu tentang pentingnya adopsi IFRS masih menjadi perdebatan dan topik penelitian. Selain itu, penelitian ini mencoba mengembangkan penelitian Cahyonowati dan Ratmono 20 12 dengan menginvestigasi dampak adopsi IFRS pada satu kelompok industri dengan fokus pada pengujian sampel pada satu kelompok industri saja untuk lebih dapat mengontrol variabel pengganggu. Fokus dari penelitian adalah pada satu kelompok industri properti, real estate, dan jasa konstruksi dengan pertimbangan bahwa pada kelompok jasa ini terdapat dua IFRS yang mengatur la."lgsung yaitu PSAK No. 13 tentang Properti Investasi dan PSAK No. 34 tentang Kontrak Konstruksi. 6 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah apakah terdapat peningkatan value relevance setelah impementasi IFRS untuk kelompok industri properti, real estate, dan jasa konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah implementasi IFRS dapat meningkatkan value relevance kelompok industri properti, real estate, dan jasa konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Manfaat Penelitian Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat 1. Kontribusi Teorctis Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris implementasi IFRS dapat meningkatkan value relevance. Selain itu, pene!itian ini dapat digunakan sebagai tambahan literatur bagi penelitian selanjutnya tentang dampak implementasi IFRS di Indonesia atau negara berkembang. 2. Kontribusi Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi investor dalam mengambil keputusa..1 investasi yang didasarkan pada data data akuntansi dan pelaporan keuangan. 7 3. Kontribusi Kebijakan Basil penelitian ini dapat digunakan oleh regulator di bidang akuntansi khususnya Ikatan Akuntan Publik Indonesia untuk menilai kebijakan PSAK IFRS di Indonesia untuk meningkatkan kualitas informasi akuntansi. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini hanya terbatas pada satu kelompok industri, yaitu properti, real estate, dan jasa konstruksi. Penelitian ini hanya menggunakan data tahun 2007 dan tahun 2013 sehingga pengaruh yang diteliti terbatas pada tahun tersebut. Penelitian ini menganalisis pengaruh adopsi IFRS secara keseluruhan dan bukan pengaruh dari setiap standar yang diadopsi, meskipun pada kelompok industri properti, real estate, dan j asa konstruksi terdapat 2 IFRS yang mengatur langsung.

terangkan bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis